Minggu, 02 Oktober 2016

Spathodea campanulata


Botanic deskripsi
Spathodea campanulata adala tumbuhant menengah, mencapai ketinggian 10-35 m, dengan mahkota, putaran berat padat, dedaunan gelap, kadang-kadang agak diratakan; kulit muda pucat, abu-abu-coklat dan halus tapi berubah abu-abu-hitam, bersisik dan retak vertikal dan horizontal dengan usia.. Setiap daun terdiri dari 5-7 pasang selebaran berlawanan dan satu terminal. Selebaran yang lonjong-bulat panjang, sekitar 1 cm dan 0,5 cm luas, seluruh, luas acuminate, tidak merata di hijau, dasar hijau gelap di atas dan cahaya pada bagian bawah, ada pembengkakan kelenjar di dasar lamina (biasanya pasangan), sedangkan pelepah dan saraf berwarna kuning, mengangkat dan sangat sedikit puber; venation adalah retikular, sedangkan tangkai daun, pendek tebal sekitar 0,7 cm, ada lentisel mencolok pada rachis; rachis dasar bengkak. Bunga besar, merah, hermafrodit, oranye di dalamnya; kelopak hijau, sekitar 1 cm dan split pada sisi posterior, berusuk dan tomentellous; kelopak 5, masing-masing sekitar 1,5 cm; benang sari 4 dengan filamen oranye; gaya ekstrusi dengan 2-berbibir stigma; kuncup bunga melengkung dan mengandung getah merah. Berbagai bunga kuning telah dilaporkan. Buah terhormat, coklat gelap, berbentuk cerutu, berkayu, 15-25 cm dan split pada tanah menjadi 2 katup berbentuk perahu, melepaskan banyak flat-biji bersayap; 1-4 polong biasanya berkembang dari 1 tandan bunga; biji tipis , datar dan dikelilingi oleh sayap filmy. Nama generik berasal dari kata Yunani 'spathe' (pisau), dari bentuk mahkota.. Nama spesifik berarti berkaitan dengan suatu Campanula, nama diciptakan pada 1542 oleh Fuchs untuk jenis mahkota bulat dengan dasar yang luas dan tabung secara bertahap diperluas sesuai dengan busur suara lonceng gereja.
                                                                                                                                                                  
Sejarah budidaya
Spesies ini ditemukan di seluruh Afrika tropis dan banyak ditanam sebagai tanaman hias.

Habitat Alam
S. campanulata tumbuh secara alami di Afrika di hutan-hutan sekunder di zona hutan tinggi dan hutan gugur, transisi, dan savana. Ini berkolonisasi situs bahkan sangat terkikis, meskipun bentuk dan tingkat pertumbuhan cukup menderita di situs sulit.

Distribusi geografis
Asli: Angola, Ethiopia, Ghana, Kenya, Sudan, Tanzania, Uganda, Zambia
Exotic: Kolombia, Kosta Rika, Kuba, India, Jamaika, Puerto Rico, Sri Lanka, Zanzibar

Biofisik batas
Ketinggian: 0-2 000 m, suhu tahunan rata-rata: 27-30 derajat. C, rata-rata curah hujan tahunan: 1 300-2 000 mm Jenis Tanah: Pohon tulip Afrika berkembang terbaik di subur, dalam, baik dikeringkan tanah liat. Tekstur tanah dapat berkisar dari pasir lempung untuk tanah liat, pH antara 4,5-8, dan drainase tanah dapat bervariasi dari miskin untuk berlebihan.

Biologi Reproduksi
Besar, jeruk merah, berbentuk corong bunga hermafrodit dihasilkan dari karat berwarna, tunas berbulu dalam tandan di ujung cabang. Bunga-bunga terbuka dari luar dari sekelompok menuju pusatS. campanulata mungkin mulai berbunga semuda 3 atau 4 tahun, dengan pohon-pohon tumbuh terbuka berbunga ketika mereka sekitar 5 m, dalam beberapa lingkungan yang sulit, berbunga ditunda sampai pohon jauh lebih besar. Pembungaan membentang selama periode bulan 5 atau 6, dan polong matang dan mulai melepaskan benih mereka sekitar 5 bulan setelah berbunga. Pohon mereproduksi agresif, sehingga sering gangguan di padang rumput dan ladang dengan tanaman tahunan. Benih bersayap yang tersebar angin.
Metode propagasi
Reproduksi alami terjadi di tanah kosong, di rumput, dan di bawah gulma dan sikat. Bibit dapat dikumpulkan dengan panen buah setelah mereka berubah menjadi cokelat dan memungkinkan mereka untuk udara kering sampai mereka terbelah. Benih berkecambah yang rapuh dan harus ditutupi oleh lapisan tipis gambut atau pasir dan tidak boleh terkena hujan deras. Reproduksi vegetatif mudah dilakukan dengan stek atau pengisap akar.


Manajemen Plasma Nutfah
Benih perilaku penyimpanan bandel; benih harus ditanam segar. Dari ukuran benih, spesies mungkin dapat menunjukkan perilaku penyimpanan ortodoks. Ada sekitar 125 000 biji / kg.
Produk
Makanan: Benih-benih tersebut dimakan dan digunakan di banyak bagian Afrika.
Kayu: Di habitat aslinya,, cahaya lembut kayu putih kecoklatan digunakan untuk ukiran dan membuat drum.
Poison: Bagian tengah keras buah digunakan untuk membunuh binatang.
Pengobatan: kulit ini memiliki sifat pencahar dan antiseptik, dan biji, bunga dan akar digunakan sebagai obat. Kulit dikunyah dan disemprotkan ke pipi bengkak. Kulit kayu juga dapat direbus dalam air yang digunakan untuk mandi bayi yang baru lahir untuk menyembuhkan ruam tubuh.

Layanan
Shade atau hunian: Direkomendasikan sebagai pohon naungan untuk taman dan meter, telah digunakan untuk naungan kopi. Reklamasi: S. campanulata membantu merehabilitasi lahan yang terganggu melalui invasi yang cepat dan pertumbuhan yang cepat. Hias: S. campanulata telah ditanam sebagai tanaman hias di daerah tropis. Bunga-bunga mekar dengan profesi yang besar, dan pohon-pohon dapat dilihat dari jarak yang jauh. Hal ini tidak diakses oleh hewan domestik dan populer sebagai pohon hias untuk jalan. Batas atau penghalang atau dukungan: Spesies, baik ditanam atau tumbuh secara alami, sering digunakan untuk hidup tiang pagar.

Hama dan penyakit
Di Uganda, 2 lepidopteran spesies, 2 spesies rayap, dan 1 kulit kumbang serangan S. campanulataDalam Puerto Rico 9 spesies serangga di pesanan Homoptera, Hymenoptera, Lepidoptera, dan Thysanoptera telah dilaporkan sebagai makan di berbagai bagian S. campanulataSpesies ini cukup rentan terhadap pantat dan membusuk jantung; kayu dari pohon membusuk dengan cepat ketika kontak dengan tanah.

Daftar Tumbuhan Langka yang dilindungi

Di alam bebas tidak hanya hewan yang dapat mengalami kelangkaan hingga akhirnya mengalami kepunahan. Tumbuhan juga bisa mengalami kepunahan akibat tingkah laku manusia atau pun bencana alam. Indonesia memiliki beberapa tumbuhan endemik yang kian lama kian langka karena tidak banyak yang merawat dan menjaganya. Beberapa diantaranya tinggal nama saja karena sudah sangat sulit ditemukan.
Pemerintah Indonesia telah mempunyai undang-undang tentang perlindungan terhadap spesies langka baik hewan maupun tumbuhan. Namun berdasar literatur yang Kita Cerdas himpun, tidak semua spesies tumbuhan langka tercantum, bahkan beberapa mengalami kesalahan pemberian nama ilmiah dan pengkategorian. Berikut adalah daftar tumbuhan dilindungi yang kian langka. Mari kita simak beberapa diantaranya.
Bunga Bangkai (Amorphophallus spp.)
Bunga bangkai ini memiliki nama lain di beberapa daerah di Indonesia, salah satunya adalah Suweg Raksasa dan Batang Krebuit. Bunga ini sebenarnya bunga dari tanaman sejenis talas-talasan (Araceae) endemik Indonesia. Bunga bangkai banyak di temukan di hutan-hutan Sumatra maupun di Jawa. Bunga dari tumbuhan ini adalah bunga majemuk yang terbesar di dunia. Seperti namanya, bunga bangkai memang mengeluarkan bau yang sangat busuk saat bunga mekar sempurna. Bau ini mengundang hewan seperti lalat mendekat dan akhirnya membantu penyerbukan.

Bunga Bangkai
Bunga Bangkai
Rafflesia Arnoldi (Rafflesia spp.)
Semua jenis bunga raflesia atau bunga padma ini dilindungi oleh pemerintah. Bunga raflesia pertama kali ditemukan oleh Joseph Arnold dan Thomas Stamford Raffles pada tahun 1818 di daerah Sumatra tepatnya provinsi Bengkulu. Selain di Indonesia Rafflesia juga di temukan di hutan-hutan tropis Filipina. Saat ini spesies raflesia semakin sedikit karena hutan tempatnya hidup kian rusak oleh adanya tindak perusakan. Padahal bunga ini adalah tumbuhan parasit yang hanya bisa menempel pada inang tertentu dan dalam satu individu hanya ada satu bunga. Seperti layaknya bunga bangkai, bunga raflesia juga memiliki bau yang tidak enak dan disukai oleh lalat yang dapat membantu dalam hal penyerbukan.
Sampai saat ini ada sekitar 27 spesies yang kesemuanya belum dikenal dengan jelas. Penyebaran Rafflesia dilakukan oleh hewan yang memakan bunga dan akhirnya bijinya ikut terbawa. Berat satu bunga dewasa yang telah mekar sempurna adalah 10 kg dengan diameter hingga 1 meter.

Raflesia
Raflesia
Kantung Semar (Nephentes spp.)
Kantong semar banyak sekali di temukan di Indonesia terutama hutan-hutan Sumatra dan Kalimantan. Sampai saat ini ada sekitar 130 spesies kantung semar yang masih silangan alami dari alam. Namun untuk silangan buatan manusia sudah lebih banyak. Tanaman ini dikenal sangat unik, karena memiliki kantung pada ujung daun yang berguna untuk menangkap serangga. Ya, benar sekali. Kantung semar adalah tanaman karnivora karena mendapatkan sari makanan dari hewan yang akhirnya mati dalam kantongnya.
Tanaman ini bisa mencapai tinggi 20 meter dan merambat di pohon-pohon besar. Secara umum kantong semar memiliki tiga jenis kantong yaitu kantong atas, kantong bawah dan kantong roset. Tanaman kantong semar tumbuh baik di lingkungan dengan tingkat kelembaban yang tinggi.
Tanaman kantong semar dilindungi karena perlahan mulai punah oleh perusakan hutan. Beberapa orang bahkan berusaha menangkarkan dan menyilangkan agar mendapatkan spesies baru yang sebelumnya belum pernah ada.
Kantong Semar
Kantong Semar
Bunga Edelweis (Anaphalis javanica)
Dahulu bunga edelweis dikenal sebagai bunga abadi karena setelah dipetik tidak akan layu dan bertahan hingga bertahun-tahun. Banyak orang yang datang ke gunung akhirnya membawa bunga ini pulang dan lama-lama jenis bunga ini kian habis. Beberapa pendaki dan pemerhati lingkungan bahkan sudah melarang penjarahan bunga ini dalam bentuk apa pun.
Bunga Edelweis banyak hidup di ketinggian terutama daerah gunung api aktif. Tumbuhan ini dikenal sebagai tanaman pelopor karena hidup pada lahan vulkanik muda pasca gunung meletus. Selain itu kemampuannya bersimbiosis dengan beberapa jamur membuat bunga ini dapat hidup di lingkungan yang sangat ekstrem. Beberapa daerah di pegunungan jawa bunga edelweis telah dinyatakan punah. Yang tersisa sekarang berada di gunung daerah Nusa Tenggara.
Edelweis
Edelweis
Cendana
Kayu cendana yang sangat wangi banyak digunakan sebagai rempah-rempah, bahan pembuatan dupa, aroma terapi dan campuran parfum. Dalam beberapa kebudayaan, kayu cendana digunakan juga sebagai sangkur keris. Wangi dari kayu cendana bisa bertahan hingga beratus tahun. Di daerah Sri Lanka bahkan digunakan sebagai pembalasaman jenazah-jenazah para ratu dan raja. Di Indonesia sendiri cendana sangat sudah temui sekarang, penyebarannya hanya di sekitar Jawa dan Nusa Tenggara.
Kayu cendana adalah tumbuhan parasit pada saat awal kehidupannya. Kecambah memerlukan inang sebelum akhirnya bisa besar dan dapat membuat makanannya sendiri. Kayu cendana sekarang sangat mahal karena semakin susah ditemui dan oleh pemerintah dilindungi karena dikhawatirkan akan segera punah.
Cendana
Cendana

Sabtu, 01 Oktober 2016

metode penelitian



TEMUKAN METODE PENELITIAN YANG SESUAI DENGAN SIFATMU!
Bingung memilih metode kuantitatif atau kulitatif?
Mau ambil kualitatif tapi bingung cara wawancara?
Mau ambil kuantatif g mudeng statistik?
DILEMA YA... Hehe

Tenang, sy punya trik untuk menentukan metode mana yang cocok dengan sifatmu. Lihat check list dibawah ini dan temukan kamu masuk golongan mana ya. SEMANGAT! hehe

Apakah kamu suka pada:
  • logika
  • berpikir rasional
  • angka sebagai tolak ukut keberhasilan, misal disebut pinter kalau ulangan dapat nilai 100
  • meyakini setiap ada sebab pasti ada akibat
  • senang menggeneralisir, misal semua orang yg dapat nilai 50 pasti bodoh
  • positivisme, melihat peristiwa masa kini, tidak memperdulikan masa lalu seseorang 
Nah, kalau sifatmu sesuai yang diatas, metode penelitian yang cocok untukmu adalah KUANTITATIF. Metode Kuantatif sangat cocok untuk orang yang lebih sering menggunakan otak kiri.

Apakah kamu suka:
  • perasa, sensitif pada pengalaman orang lain
  • senang membangun relasi dengan orang lain
  • memilih mencari kebahagiaan dibandingkan uang
  • ekspresif, menangis saat sedih, tertawa saat senang
  • memaknai setiap pengalaman hidup
  • menjadi diri sendiri
  • menyukai sifat alami dan menghindari kepura-puraan.
Nah, kalau sifatmu sesuai dengan daftar diatas, artinya metode penelitian yang cocok untukmu adalah KUALITATIF. Metode ini sangat cocok untuk orang yang lebih sering menggunakan otak kanan. 

Sudah menemukan metode yang cocok? Selamat melakukan penelitian
SEMANGAT!!!