Jumat, 18 November 2016

DANAU TANRALILI DAN LEMBAH LOE RANU KUMBOLO GUNUNG BAWAKARAENG






Profil Rudy Abhi



        Pada tahun 2004,tepatnya hari jumat sekitar jam dua siang,terjadi sebuah bencana dasyat yang menimpa warga di sekitaran pegunungan bawakaraeng,pada sisi sebelah barat pegunungan mengalami longsor dan membawa milyaran kubik material kaldera sehingga menyebabkan satu desa tertimbun dan puluhan orang meninggal dan hilang tertimbun.
Kaldera juga menimbun sungai sedalam ratusan meter,sehingga sepanjang daerah aliran sungai terkena dampaknya,salah satunya adalah anak sungai jeneberang,yaitu sungai Tanralili,karena ikut tertimbun dan membentuk sebuah danau secara alami,sehingga orang sekarang menyebutnya danau tanralili.




         Untuk menuju ke danau Tanralili dari arah kota makassar mengambil jalur ke arah kab.gowa,sampai melewati perbatasan Gowa -Makassar dan melewati kota sungguminasa (ibu kota kab.Gowa) ,sebelum jembatan besar atau jembatan kembar belok kiri di perempatan jalan Malino – jalan poros Gowa-Takalar. Dari jalan poros Malino menempuh perjalanan selama kurang lebih dua jam sampai di pasar Salotuwo,lalu belok kanan didepan pasar mengikuti jalan ke arah Kec.Parigi,perjalanan kurang lebih satu jam sampai di RW Lengkese dusun Bawakaraeng Desa Manimbahoi.pengunjung bisa memarkir kendaraan di rumah pak imam dusun atau di pos penjagaan dekat pintu masuk jalur Tanralili.




Bupati gowa dan pemkab kab.Gowa  Camping Day dan penanaman 1000 pohon untuk penghijauan di kaki bukit Gn.Bawakaraeng 18 november 2016 bersama Pemda gowa, masyarakat dan oragnisasi Kepemudaan FKPPI , Pramuka,Pemuda Pancasila,Kelompok Pencinta Alam 



                     Untuk menuju ke danau Tanralili dari arah kota makassar mengambil jalur ke arah     kab.gowa,sampai melewati perbatasan Gowa -Makassar dan melewati kota sungguminasa (ibu kota kab.Gowa) ,sebelum jembatan besar atau jembatan kembar belok kiri di perempatan jalan Malino – jalan poros Gowa-Takalar. Dari jalan poros Malino menempuh perjalanan selama kurang lebih dua jam sampai di pasar Salotuwo,lalu belok kanan didepan pasar mengikuti jalan ke arah Kec.Parigi,perjalanan kurang lebih satu jam sampai di RW Lengkese dusun Bawakaraeng Desa Manimbahoi.pengunjung bisa memarkir kendaraan di rumah pak imam dusun atau di pos penjagaan dekat pintu masuk jalur Tanralili.



       Danau tanralili dan lembah loe sangat cocok dijadikan Destinasi Wisata alam untuk para pencinta Alam dan petualang . Tempat ini adalah tempat yang berada di kaki gunung bawakaraeng
Di danau Tanralili anda akan disuguhkan suatu pesona Alam yang sangat Indah dan sangat Banyak yang Berselfi Ria baik di Danau Tanralili ataupun di lembah Loe.
Untuk menuju ketempat ini anda akan melakukan perjalanan yang sedikit ekstrem,mendaki dan berkelok dan berliku-liku. lelah pasti tapi akan terbayarkan setelah anda sampai di danau tanralili yang sangat Indah. Air yang mengalir ke air terjun ini adalah air terjun yang berada di dekat dari danau itu kita bisa mandi dan menyegarkan badan disana Bahkan Masyarakat yang hoby memancing sering menjadikan lokasi pemancingan di danau tanralili bahkan para pemancing ini yg mempopulerkan sebagai Spot memancing sekaligus tempat Camping yang sangat menawan.

Keindahan Danau Tanralili

Keliling danau Tanralili kurang lebih lima ratus tiga puluh meter persegi dengan kedalaman yang relatif,sekitaran pinggiran danau memiliki kedalaman kurang lebih 3-6 meter.menurut warga yang pernah ikut melakukan pengukuran dengan peneliti dari jepang bahwa titik terdalam danau kurang lebih 48 meter dan terdapat sebuah cekungan di ujung aliran sungai yang mengalir ke danau.
Nama Tanralili dalam bahasa indonesia berarti “yang dilintasi”atau “yang di lewati”, dahulu Tanralili adalah sebuah sungai yang memiliki hulu di air terjun dan hilir pada pertemuan sungai jeneberang,namun kejadian longsor pada tahun 2004 di gunung bawakararaeng yang meruntuhkan separuh gunung tersebut dan membawa berjuta-juta kubik material mengakibatkan separuh sungai Tanralili tertutup dan menampung air sehingga menjadi sebuah danau,dahulu katanya, ada bukit yang tenggelam karena sungai yang tertutup,jadi masuk akal kalau peneliti jepang menemukan kedalaman sampai 48 meter.
Danau Tanralili pada siang hari cukup panas dan terik karena sekitaran camp tidak ada pohon besar sebagai peneduh dan pada malam hari relatif dingin, sehingga tetap membutuhkan kantong tidur untuk istirahat yang berkualitas.
Eksotisme danau tanralili menyajikan landscape yang luar biasa,danau yang dikelilingi bukit dan terdapat air pancuran yang langsung berhadapan dengan danau,dari kejauhan juga nampak perkasa air terjun yang jatuh bebas dari ketinggian bukit yang mengelilingi danau.
Pada malam hari,jika cuaca cerah,langit akan menyajikan pemandangan indah,bintang berkilau serta bulan yang indah. # mari menguji adrenalin kita sobat# dekat dengan alam menjaga dan melestarikannya #by abhi1927#


2 komentar: